22 September 2011

Reviw Filsafat Ilmu

Oleh Rara Anugrah. Penulis merupakan Mahasiswa HI angkatan 2011

Filsafat ilmu adalah salah satu pembahasan yang menjadi penting untuk dipelajari sebab filsafat ilmu merupakan sebuah dasar pemikiran. Istilah filsafat yang merupakan terjemahan dari bahasa yunani philo (love) dan sophia (wisdom). Jadi secara etimologi, filsafat artinya Cinta atau gemar akan kebijaksanaan (love of wisdom). Cinta disni diartikan sebagai hasrat yang besar atau yang berkobar-kobar atau sungguh-sungguh, sedangkan kebijaksanaan artinya kebenaran sejati atau kebenaran yang sesungguhnya. Sehingga bila saya simpulkan akan berarti filsafat adalah sebuah hasrat atau keinginan yang sungguh-sungguh akan kebenaran sejati

Ada juga yang mengatakan bahwa filsafat merupkan suatu usaha untuk berpikir secara radikal dan menyeluruh, suatu cara berpikir dengan mengupas sesuatu sedalam-dalamnya. Setiap orang berhak memberikan pendapat mereka mengenai apa sebenarnya definisi dari filsafat itu maupun filsafat ilmu. Namun tetap harus memperhatikan persyaratan yang ditetapkan untuk sebuah definisi yakni: penggunaan bahasa harus jelas, menggunakan bahasa yang spesifik, tidak dalam bentuk negatif, serta kata-katanya harus bersifat mendeskripsikan.

Ada beberapa definisi dari para ahli mengenai filsafat ilmu, seperti Conny Semiawan at al (1998;45) menyatakan bahwa filsafat ilmu pada dasarnya adalah ilmu yang bebicara tentang ilmu pengetahuan (science of sciences) yang kedudukannya di atas ilmu lainnya. Menurut Erven J.bijleveld dalam bukunya yang berjudul “inleding tot de Wetenschasleer” yang diterjemahkan oleh Drs. Soejono Soemargono mendefinisikan filsafat adalah penyelidikan tentang ciri-ciri pengetahuan ilmiah dan cara-cara untuk memperolehnya. Dengan kata lain, filsafat ilmu sesungguhnya merupakan suatu penyelidikan lanjutan. Karena apabila para penyelenggara berbagai ilmu melakukan penyelidikan terhadap obyek-obyek serta masalah-masalah yang berjenis khusus dari masing-masing ilmu itu sendiri, maka orangpung dapat melakukan penyelidikan lanjutan terhadap kegiatan-kegiatan ilmiah tersebut.

Jadi dari beberapa pendapat tadi dapat diideentifikasi karakteristik filsafat ilmu sebagai berikut:

-filsafat ilmu merupakan cabang dari filsafat

-filsafat ilmu berusaha menelaah ilmu secara filosofis dari sudut pandang ontologis, epistimologis dan aksiologis.

Filsafat ilmu juga memiliki obyek dan material. Obyek material filsafat ilmu adalah pengetahuan ilmiah (science knowledge) atau ilmu. Obyek material filsafat ilmu sama dengan beberapa ilmu lain seperti sejarah ilmu, psikologi ilmu atau sosial ilmu. Dalam mempelajari filsafat ilmu kita juga tentunya akan mendapatkan manfaat. Contohnya kita sebagai mahasiswa dengan mempelajari filsafat ilmu diharapkan agar semakin kritis dalam sikap ilmiahnya. Kita sebagai insan kampus diharapkan untuk bersikap kritis terhadap berbagai macam teori yang kita pelajari di ruang kuliah maupun di sumber-sumber lainnya. Selain itu, mempelajari filsafat ilmu juga mendatangkan kegunaan dalam memberi kita pemahaman yang utuh mengenai ilmu dan mampu menggunakan pengetahuan tersebut sebagai landasan dalam proses pembelajaran dan penelitian ilmiah.

...yang menjadi ciri pengenal manusia yang berpikir ialah bahwa ia membentuk pengetahuan. Pengetahuan ini diperoleh dengan jalan menghentikan reaksinya yang serta merta dan kemudian berpikir lebih lanjut serta menyelidiki hubungan yang terdapat antara hal-hal yang dihadapinya serta menyelidiki pula sebab-sebab serta alasan –alasan yang tersembunyi di balik hal-hal tersebut. Pengetahuan yang diperoleh secara demikian ini pada umumnya memberikan jaminan akan kepastian yang lebih besar, yang lebih tinggi dibandingkan dengan kepastian hayati yang dipunyai oleh hewan yang mengadakan reaksi secara naluriah. Tindakan yang mengikuti jalan memutar karena melakukan penalaran mendapatkan motivasi serta perencanaan secara sadar. Di dalam diri subyek, kesatuan dalam berpikir sebab bertindak menghasilkan pengetahuan yang secara berangsur-angsur bertambah luas, serta mendalam yang terungkap dalam bahasa dan yang dapat diberitahukan kepada sesama subyek yang lain. Kini ilmu merupakan bentuk yang lebih mendasar dari pertanyaan serta pertanggung jawaban, penanganan serta penguasaan bahasa (BIJLEVELD)